#20 – Nyicil ato Nabung?

Postingan ini khususnya ditujukan kepada: Saya Sendiri yang suka banget nyicil barang yang diinginkan. *pentung diri sendiri*

Cicilan Nol Persen

Cicilan Nol Persen

Iya, saya hobi banget nyicil 0%. Buat 6 bulan, 12 bulan ato yang lebih parah pernah nyicil buat 24 bulan buat HP Sony Ericsson W810i jaman jebot itu.

Gw sih mikirnya kalo bisa diangsur selama setahun dengan harga yang sama tanpa bunga kan mestinya lebih untung ya. Ga kerasa gitu bayar barang yang diinginkan sekarang dengan lebih murah. Ingat ya diinginkan, bukan dibutuhkan.

Misalkan aja harga barangnya Rp. 6 Juta, diangsur 12 kali @ Rp. 500.000,- Lumayan banget kan? Pasti untung kan? Wrong!

Ternyata jauh lebih mending kalo kita tabungin dulu tuh duit. Dengan asumsi bisa dapet 3.4% nett tingkat pengembalian (asumsi bunga deposito Bank Mandiri 4.25% dan pajak atas bunga 20%) setelah setahun kalo kita simpen Rp. 500.000/bulan kita bisa dapet Rp. 6.094.388.

Yah gak banyak sih emang, tapi kalo kita bisa dapet tingkat pengembalian yang lebih tinggi, uang yang kita dapet bisa lebih besar. Prinsip ini terutama buat barang yang diinginkan ya. Kan kalo keinginan kan gak ada habisnya.

Kasus gw kan handphone tuh.

Kalo udah setahun, duit kekumpul Rp. 6 juta lebih, emang sih barang yang kita pengen udah gak up to date lagi, tapi harga juga udah turun kan mestinya karena ada model baru yang keluar. Sukur-sukur bisa beli model yang terbaru kan. Hihi.

Udah ah, mau nabung dulu nih buat Galaxy Note 3. hahahaha.

Kalo rumah gimana? bisa ga? *nahlo

@danirachmat

Iklan

#13 – Tabungan, Tabungan Rencana dan Deposito

Kalau mau duit aman, simpen aja di Bank. Period

Keamanan

Nyimpen duit di bank memang aman karena dijamin Pemerintah melalu Lembaga Penjaminan Simpanan sampai dengan Rp. 2 milyar. Banyak memang orang yang punya duit lebih dari Rp. 2 milyar, tapi lebih banyak lagi yang belom punya. Contohnya yang paling deket sih gw sendiri. Hahaha.

Karakteristik Produk

Beberapa produk bank yang ada di judul mungkin udah pada paham ya, Tabungan, Tabungan Rencana, Deposito, yang mau gw posting di sini sih beberapa karakteristik spesifik dari setiap produk biar ada gambaran kalo dateng ke bank mau buka rekening mau buka yang mana sesuai kebutuhan.

Persamaan

HAri Perhitungan Bunga

Tau kan rumus perhitungan bunga di bank itu dihitung secara harian, yes harian. Jadi kalo misalkan danakita ditabungan di awal bulan kita setor Rp. 10 juta sementara bunganya 2%pertahun, bunga itu gak akan langsung dihitung dikalikan 2% untuk jangka waktu sebulan, tapi berdasarkan saldo yang ada direkening setiap hari.

Ga ada cerita awal bulan saldo kita Rp.10 juta kemudian kita pakai sampai batas saldo minimal kemudian di akhir bulan disetor lagi Rp.10 juta dengan harapan hitungan bunga akan berdasar Rp. 10 juta karena bunga dihitung secara harian. rumus penghitungannya sendiri sebagai berikut:

Interest = (Principal x Interest rate) x 1/365

Interest adalah bunga yang akan diberikan ke rekening sesuai saldo yang diperhitungkan;
Principal adalah besaran dana yang kita simpan di rekening;
Interest rate adalah tingkat bunga yang kita terima, misalkan 2% per tahun;
1/365 adalah karena tingkat bunga di atas adalah pertahun, maka perhitungan hasil harus dibagi 365 hari untuk menghitung besarnya bunga harian.

Sistem bank saat ini memungkinkan penghitungan dilakukan secara otomatis setiap hari.

Pajak Atas Bunga

Atas bunga simpanan kita di bank, dikenakan pajak 20%.

Tenang, pajak dikenakan atas bunga, bukan atas pokok yang kita simpan. Jadi kalau misalkan bank menginformasikan kalau simpanan kita mendapatkan bunga 5.5%, jangan senang dulu karena nilai bunga yang kita terima adalah sebesar :

5.5% x (1-20%)

= 5.5% x 80%

= 4.4%

Kalau saat itu inflasi 5%,sebenernya kita masih kehilangan duit kalau di simpen diproduk bank yang memberikan 5.5% return/bunga.

Minimal Jangka Waktu Penyimpanan

Untuk tabungan, tidak ada minimal jangka waktu penyimpanan. Kita dapat kapanpun melakukan penyetoran dan penarikan, sedangkan deposito memiliki batasan yang lebih ketat. Minimal penyimpanan di deposito umumnya adalah 1 bulan di mana ketika dana akan dicairkan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti/denda sebesar 0.5% dari nominal deposito atau tergantung kebijakan bank penerbit. Beberapa bank ada yang memiliki produk deposito dengan jangka waktu yang lebih pendek akan tetapi biasanya disyaratkan nominal yang lebih besar.

Lalu bagaimana dengan Tabungan Rencana?

Produk ini adalah produk yang bisa dikatakan hibrid. Setahu gw waktu masih kerja di cabang dulu, tabungan rencana adalah produk tabungan yang memberikan suku bunga lebih tinggi. Kalau misalkan tabungan biasa ngasih cuman 2%, tabungan rencana bisa memberikan bunga sampai misalkan 4.5%. Akan tetapi, produk tabungan rencana ini harus rutin disetor setiap bulan dengan minimal nominal tertentu dan tidak dapat diambil untuk jangka waktu tertentu.

Jangka waktu produk tabungan rencana ini umumnya minimal 1tahun dan apabila lebih dari 1 tahun, maka pengambilan sebagian nominal tabungan bisa dilakukan dengan maksimal jumlah pengambilan yang sudah ditentukan.

Pertimbangan Pembelian

Ketika kita memutuskan untuk membeli suatu produk perbankan, kudu diingat apa rencana awal yang ingin kita lakukan dengan produk tersebut.

Transaksi

Kalau misalkan tujuan kita adalah untuk sarana transaksi, tabungan patut kita pertimbangkan. Akan tetapi kudu diinget kalo sebaiknya kita ga usah menempatkan suku bunga tabungan sebagai pertimbangan pembukaan rekening. Karena bagaimanapun rekening itu ditujukan untuk transaksi. Kalau misalkan memang untuk mencari return, produk lain yang bisa dipertimbangkan.

Dana Darurat

Kalo kita termasuk tipe orang yang konservatif, Deposito bisa dipertimbangkan sebagai sarana penyimpanan dana darurat. Sifatnya yang tidak dapat segera dicairkan akan tetapi bisa sewaktu-waktu dicairkakn ketika dibutuhkan dan aman karena dijamin pemerintah bisa dipergunakan untuk menjaga dana darurat kita.

Tapi balik lagi harus dipertimbangkan return yang diterima apakah sebanding dengan nilai inflasi yang berlaku. Toh keamanan duit yang kita punya ga melulu dari ada atau tidaknya duit itu, tapi seberapa besar nilainya dan kemampuan belinya ketika kita butuhkan. đŸ˜€

Sedangkan Tabungan Rencana, sorry to say menurut gw teramat sayang dipertimbangkan untuk dibeli karena sifatnya yang ga fleksibel sementara return yang ditawarkan juga tidak terlalu besar sementara ada instrumen lain yang memiliki fleksibilitas lebih tinggi dengan return yang lebih baik.

Jadi, apapun yang mau dipilih, sesuaikan dengan kebutuhan. đŸ˜€

@danirachmat

#9 – Menyiapkan Dana Darurat

20121204-072612.jpg

‘Dana darurat paling bagus ditaroh di mana?’

Pertanyaan di atas bakalan memiliki jawaban yang beraneka ragam tergantung dari tipe orang yang bertanya.

Karena sifatnya yang darurat, seharusnya instrumen tempat dana itu ditempatkan ga akan mengalami penurunan. Instrumen yang apabila dicairkan saat ini sekarang juga ataupun dicairkan sebulan kemudian masih memiliki nilai yang minimal sama (kalo memang ga mengharapkan pertambahan nilai).

Selain itu, akses ke dana darurat seharusnya bisa dilakukan kapan saja ketika kejadian darurat terjadi.
Baca lebih lanjut

#8 – Dana Darurat

menunggu

Dana darurat bisa berfungsi sebagai bantalan keuangan yang memperkecil rasa sakit –financially– ketika terjadi peristiwa luar biasa yang berakibat pada cashflow seseorang/keluarga.

Apa dan Kenapa

Namapun dana darurat ya, sesuai namanya dana ini adalah adana yang dikumpulin buat jaga-jaga kalo ada kejadian luar biasa yang bersifat darurat dan urgent. Uang yang tersimpan di pos dana darurat ini mestinya anteng ga diutak-atik dalam kondisi apapun yang sifatnya tidak darurat.

Kenapa dana darurat ini penting, karena tanpa adanya dana darurat bisa jadi uang yang tersimpan di pos-pos lain akan tersabotase kalau terjadi sesuatu di luar pengeluaran yang sudah dianggarkan terjadi (pembahasan juga dapat dilihat di postingan #7 – Mana Dulu?).
Baca lebih lanjut

#7 – Mana Dulu?

Menikah

Antara dana darurat, biaya pendidikan dan dana pensiun ato tujuan yang lain, mana yang didulukan?

Malem ini gw barusan aja ketemuan sama dua orang temen financial planner, ngobrolin proyek kami minggu depan. Salah satu temen gw, Diana, ngebahas prioritas mana yang kudu didulukan di antara tujuan-tujuan keuangan yang kita punya. Apakah itu dana darurat, biaya pendidikan, dana pensiun ato tujuan yang lain? Setelah berdiskusi dan ngebahas dari contoh riil di lapangan, dia bilang kalo dana darurat lah yang mestinya jadi prioritas pertama buat dicapai.
Baca lebih lanjut

#6 – The Power of 20 Ribu, Benar-benar Untungkah?

Artikel ini ditulis oleh penulis tamu Dewi Puspa Sari pemilik blog dewi puspa sari di dewipuspasari.wordpress.com. Puspa, sapaan akrab penulis adalah seorang praktisi dan akademisi dunia teknologi informasi dan saat ini sedang menyelesaikan pendidikan doktoralnya di salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia.

Ketika saya membaca pojok artikel di Reader Digest edisi beberapa waktu lalu yang mengupas The Power of 20 Ribu, saya merasa punya energi baru untuk memulai mengumpulkan pundi-pundi uang dengan cara baru. Bayangkan 20 ribu rupiah menari-nari di toples cantik Anda. Dalam sebulan Anda bisa mengumpulkan Rp600 ribu dan setahun jika semangat menabung masih tersisa, Anda bisa menimbun Rp7,2 juta. Namun, benarkah menabung seperti ini benar-benar menguntungkan?

Iseng-iseng saya googling “The Power of 20 Ribu”. Wah ternyata animo masyarakat cukup tinggi, banyak blogger yang dengan bangga memamerkan tabungannya hingga hampir mencapai 10 juta dalam waktu kurang dari setahun. Bahkan akun twitter @Hanya20Ribu telah memiliki follower lebih dari 18 ribu. Retweet tentang topik bertema ThePowerof20ribu# juga tak kalah banyaknya.

Saya tertarik untuk mencobanya. Namun bukan dengan uang 20 ribu, melainkan 10 ribu. Alasannya, 20 ribu cukup berarti buat saya. Saya biasa menggunakannya untuk belanja ke warung, membeli beras 3 liter, atau membeli martabak manis. Jadi, tanpa mengorbankan kebiasaan, saya memilih uang Rp 10 ribu.


Baca lebih lanjut

Lets Hunt Down the Expenses

Beware of little expenses. A small leak will sink a great ship.
Benjamin Franklin
brainy quotes

Sering ngerasa gaji kok cepet banget habis dan gak tau perginya ke mana? Kayaknya itu problem banyak orang termasuk gw. Hahaha. Berasa gaji udah ada peningkatan dari tempat kerja yang dulu tapi kok ya tabungan masih segitu-gitunya? Bangga ada increase sekian persen tapi kok hutang kartu kredit masih ngeri ngeliatnya. Tau kan ya problem semacem inih? Belom lagi ternyata di akhir bulan ato parahnya seminggu sebelom gajian eh ternyata malahan defisit gitu. Trus gimana dong?
Kini ada solusinyah! Klinik t*ng #dhuaaangg! (gw disambit kaleng minyak). Becandaaa.

image

Nasib Rekening di Tengah Bulan

Sebenernya sederhana sih solusi dari masalah di atas. Buat ngelacak kemana perginya uang biar bisa dijaga dan menghasilkan cash flow positif bisa dicoba beberapa langkah berikut:

Baca lebih lanjut